Judul | : | AMAL JAMA’I |
Penulis | : | Syaikh Musthafa Masyhur |
Penerjemah | : | Abu Ridlo |
Penerbit | : | Al I’tishom Cahaya Umat |
Tahun Terbit | : | 2001 |
I. PENDAHULUAN
Buku ini merupakan makalah yang membahas manajemen Gerakan Islam, khususnya manajemen yang diterapkan oleh Ikhwanul Muslimin serta gerakan Islam lain yang senafas dengannya.
Dakwah Islamiyah sepantasnya diketahui oleh setiap muslim sebagai salah satu kewajibannya. Apabila pada masa sekarang ini kejahilan semakin menyebar dengan bentuk yang semakin beragam. Sikap istiqomah dan konsisten pada perjuangan dakwah Islam sebagai realisasi rasa syukur atas segala karunia Alloh hendaknya dilaksanakan dengan niat yang ikhlas mengharap ridlo-Nya.
II. ISI BUKU
A. PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA
Melaksanakan dakwah secara bersama (berjama’ah) adalah perintah Alloh dalam QS. Ali Imron ayat : 104. Yang artinya :
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebaikan, menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
Sebab ikhtiar perorangan tidak akan mampu memikul segala tugas dan tanggung jawab dakwah.
B. PERSOALAN GERAKAN BERSAMA
Hal-hal yang akan dibahas meliputi pengertian gerakan bersama, dasar-dasarnya, cara melestarikan kebersamaan, mencegah ancaman baik internal maupun eksternal, dan hal lain yang masih ada hubungannya dengan gerakan bersama.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini adalah sebagai petunjuk atau pedoman pelaksanaan dalam menghadapi masalah dalam segala aspek kehidupan dengan penuh semangat keislaman.
D. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GERAKAN BERSAMA
Pengertian: kegiatan yang merupakan produk suatu keputusan jama’ah yang selaras dengan manhaj (system) yang telah ditentukan bersama, untuk mencapai tujuan tertentu.
Ciri-ciri gerakan bersama antara lain:
1. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan keputusan atau persetujuan jama’ah.
Aktivitas yang dilaksanakan baik untuk kepentingan umum maupun kegiatan khusus (intern) untuk para anggota harus berada dalam batas-batas syar’i dan jauh dari unsur syirik..
2. Jama’ah yang dimaksud memiliki Anggaran Dasar dan kepengurusan yang tersusun rapi.
Syarat mutlak gerakan yang sistematik adalah adanya rencana kerja, program, dan aktivitas sesuai dengan manhaj yang digariskan oleh orgganisasi.
3. Setiap tindakan harus sesuai dengan dasar dan stratergi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama’ah.
Manhaj yang dimaksud adalah:
· Dasar / polise wasilah (cara) dakwah
Cara dan tujuan harus berlandaskan Syar’i
· Menentukan strategi sesuai tahapan (marhalah) dakwah
Kerangka dasar dan strategi jama’ah memahami kekuatan dan kemampuan jama’ah.
· Dasar maudhu’ (tema) dakwah
Tema yang disampaikan mengenai totalitas ajaran Islam.
· Menentukan metode pendekatan (kaifiyah) dakwah
Meliputi dakwah fardiyah (pendekatan pribadi), penyampaian buku-buku, ceramah, berkomunikasi dengan ahli ibadah, dan akhlak da’i
4. Seluruh tindakan harus bertujuan mencapai cita-cita
Tujuan perjuangan gerakan bersama adalah mewujudkan Islam secara kaaffah meliputi menegakkan pemerintahan Islam, mewujudkan masyarakat Islam, pelaksanaan hukum Alloh, dan memperbaiki pribadi dari kesesatan.
E. KONTINUITAS GERAKAN BERSAMA
Kegiatan yang continue (terus menerus) menjadi syarat penting sebelum jama’ah dapat mencapai tujuannya karena akan tampak walau sedikit, bila tidak dari segi hasil maka ada prosesnya. Sebaliknya kegiatan yang tidak continue akan hilang bersama berlalunya waktu.
Kegiatan Intern (Pendidikan Anggota) | Kegiatan Ekstern (Pendidikan Masyarakat) |
· Bai’ah 10 rukun | · Penerbitan buku-buku |
· Usrah-usrah | · Penulisan di mass media |
· Wirid harian | · Risalah-risalah |
· Latihan-latihan | · Pertemuan dan klub-klub |
· Rihlah diniyah | · Demonstrasi |
· Kunjungan orang sakit | · Simposium |
· Membantu yang kesusahan | · Kursus-kursus |
· Melaksanakan 40 kewajiban | · Mengajar |
· Melaksanakan 10 pesan keselamatan dan menjauhi 10 yang merusak | · Dakwah Umum dan Rapat Umum |
· Berbuka puasa bersama | · Pidato, ceramah, dan khutbah |
· Majelis tilawah Al Qur’an | · Kunjungan pada tokoh |
F. PERLUNYA KEMANTAPAN ORGANISASI
Gerakan bersama yang kontinue bergantung pada:
· Keutuhan dan kemantapan organisasi, tanpa keretakan dan perpecahan.
· Kemampuan mempertahankan semangat anggotanya ke tahap yang paling tinggi dan kuat.
· Adanya persatuan, dsiplin, semangat, dan ketahanan anggota.
G. FAKTOR TERWUJUDNYA KETAHANAN ORGANISASI
1. Mengetahui sumber bencana atau masalah
2. Waspada dan mengambil langkah pencegahan serta cepat memberantas sumber bencana atau masalah tersebut
H. ANCAMAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN ORGANISASI
Menurut sumbernya terdapat dua macam ancaman, yaitu:
1. Ancaman Eksternal. Bentuknya antara lain:
· Perlawanan dari masyarakat yang fasiq
· Perlawanan dan penentangan dari pemerintah yang berisi orang-orang fasiq
· Tanggapan yang tidak diharapkan karena kekeliruan menentukan taktik dan strategi
· Adanya akibat buruk dari strategi yang telah ditentukan
· Penilaian atas kekuatan dan kondisi mayarakat yang dilakukan anggota biasa, karena kurang terinci dan kurang menyeluruh.
2. Ancaman Internal
1. Kerahasiaan dalam bergerak
Lebih banyak menunjukkan kegiatan dan tindakan dari pada gembar-gembor dan pamer pada masyarakat umum.
2. Kerahasiaan dalam pengorganisasian
Struktur pimpinan gerakan seharusnya dirahasiakan untuk umum terutama pada musuh dakwah.
3. Kerahasiaan dalam pimpinan
Nama dan identitas pimpinan juga dirahasiakan. Hal ini untuk mengamankan keberlangsungan dakwah untuk seterusnya.
J. ANCAMAN INTERNAL
Pengertian: semua bentuk perpecahan dalam organisasi dan gejala yang dapat mengakibatkan kehancuran yang bersumber dari dalam jama’ah itu sendiri.
Ancaman Internal diibaratkan bom waktu, yaitu perlahan-lahan dan tidak disadari menjadi semakin besar, sehingga membutuhkan kewaspadaan yang tinggi.
K. FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN INTERNAL
Faktor tersebut sangat banyak, tetapi yang terpenting adalah:
Anggota jama’ah lupa terhadap peraturan organisasi atau salah dalam memahaminya.
Bentuknya antara lain:
1. Masalah pandangan dan usul-usul anggota
Merupakan hak anggota yang bebas dikemukakan dengan pertimbangan berdaya guna dan dikemukakan sesuai salurannya. Tidak dengan kecaman dan tidak harus terpenuhi.
2. Kepatuhan pada pimpinan dalam hal yang baik
Ketaatan ini pada hakikatnya adalah taat pada Alloh dan mencari ridlo-Nya. Seorang anggota dituntut untuk melaksanakan amanahnya dengan baik, cepat, dan bersungguh-sungguh. Bukan menjadi unsur penyusup yang mempengaruhi keutuhan organisasi.
L. PENGAMANAN DARI ANASIR-ANASIR PERUSAK JAMA’AH
Untuk mengamankan jama’ah dari unsur-ursur perusak yang dapat memecah belah jama’ah terdapat ketentuan yang harus diketahui, yaitu:
1. Setiap perkataan dan tindakan anggota yang bertentangan dengan prinsip jama’ah dan konsep dakwah Islam dianggap salah dan harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
2. Kedudukan seorang anggota menurut penilaian jama’ah didasarkan pada tingkat kemampuan pemahamannya.
Menjaga keutuhan jama’ah merupakan amanah bagi setiap anggota dan tidak dapat diabaikan sama sekali. Tindakan memecah belah kesatuan dan menghancurkan jama’ah sebenarnya setara dengan menghancurkan bangunan yang dicintai Alloh. Oleh karena itu terhadap mereka hendaklah kita tidak toleran dan setiap pelanggaran ditindak tegas.
M. KEBOSANAN DAN KEMALASAN DA’I
Kebosanan dan kemalasan merupakan sebagian bahaya internal.
Sumbernya antara lain:
· banyaknya kerusakan dan kemaksiyatan, lupa akhirat dan tidak ingat mati, atau karena frustasi.
Indikator atau tanda tandanya antara lain:
· bersikap masa bodoh pada kegiatan jama’ah, menganggap kegiatan tersebut tidak akan menghasilkan kemenangan.
Obat untuk menyembuhkan penyakit frustasi, lemah semangat, malas, lesu, dan bosan antara lain:
· Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Alloh.
· Biasakan mengingat mati.
· Menyadari bahwa sumber penyakit itu adalah dari syetan laknatulloh yang meracuni hati-hati yang kosong dari iman Islam.
· Menyadari banyaknya cara yang digunakan syetan untuk menipu kita.
· Peka dan segera menyadari bila di dalam diri kita sudah terbersit perasaan lesu atau lemah.
· Memelihara lidah dari hal yang tidak berguna dan perbanyak dzikir.
· Bersegera melakukan amalan-amalan taqwa bagi dirinya, seperti menghafal ayat-ayat Al Qur’an, memperbanyak sholat sunnah, bersedekah kepada fakir miskin, bergaul dengan orang-orang sholeh, dan bersilaturahmi kepada orang-orang yang teguh pendirian, komitmen, dan aktif.
III. PENUTUP
Banyak sekali masalah yang terjadi dalam pelaksanaan Gerakan Bersama. Kita hanya bertujuan memperbaiki dan berusaha mengatasi segala macam masalah tersebut. Akhirnya kepada Alloh-lah segala masalah kita serahkan.
DASAR-DASAR SISTEM DAN STRATEGI DAKWAH
USLUB | MARHALAH | MAUDHU’ | KAIFIYAT |
Proyek Penulisan | Bergerak sesuai dengan kekuatan jama’ah | | |
Selebaran | | | |
Pertemuan | | | |
Demonstrasi | | | |
Cara lunak | | | |
Cara tegas | | | |
Cara nasihat | | | |
Cara kekerasan | | | |
Pilih tema yang sesuai | | | |
Penyampaian bahasa yang mudah | | | |
Tidak menyentuh dosa hadirin | | | |
Antara keras dan lunak | | | |
Menguasai persoalan | | | |
Menarik perhatian | | | |
Meyakinkan | | | |
Berpengaruh | | | |
Mujadalah hasanah | | | |
Uswah hasanah | | | |
0 komentar:
Post a Comment